Tadi gw dan Hil menjajal terapi uap untuk pertama kalinya.
Caranya adalah dengan mengisi baskom kecil dengan air panas, lalu ditetesin minyak kayu putih. Begitu bau semerbak kayu putih udah tercium, Hil langsung kegirangan dan ingin segera mengajak Senja menghirup hangat kayu putih. Eh ternyata hawanya bikin mata pedes. Jadilah baskom itu betul-betul ditaro di pojok ruangan, seperti yang gw baca di beberapa artikel. Padahal tadinya itu baskom mau ditaro di deket tempat tidur, biar hawanya makin kerasa. Ternyata oh ternyata, biar kata ditaro agak jauh dari tempat tidur, hawanya masih sangat kerasa.
Senja langsung bersin begitu nyium aroma kayu putih. Bagus deh, terusin aja bersinnya, biar ingusnya pada ikutan semua. Senja juga tampaknya oke saja dengan terapi uap ini, tanpa perlu mendekatkan uap tersebut ke muka Senja.
Sejauh ini, semua lancar. Senja lagi bobo pules, setelah gw dan Hil bergantian colongan berusaha nyedot sisa ingus kering dari dalam hidung Senja. Hawa di kamar juga lebih hangat, lalu berbau minyak kayu putih, enak.
Mudah-mudahan ini betulan bisa mengusir pilek dan batuknya Senja.
No comments:
Post a Comment