Sunday, August 10, 2008

Beda Hari Libur



Sejak sebelum menikah, gw dan Hil itu selalu beda hari libur. Dia kebanyakan libur di hari kerja, sementara gw, pasca pulang dari Inggris dan kembali bekerja, begitu beruntungnya bisa libur di Sabtu-Minggu. Karena kita berdua orang yang sangat optimistis, maka beda hari libur itu gak pernah jadi kendala. Itu jadi tantangan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, halah. Ketika Senja sudah ada, beda hari libur jadi terasa ada untungnya, walaupun juga tentu ada kekurangan.

Seperti sekarang ini, Hil libur hari Senin-Selasa, sementara gw Sabtu-Minggu. Hari Rabu-Kamis-Jumatnya, Hil kebanyakan masuk siang, antara masuk jam 13 atau jam 15. Nah kalo berhitung waktu dengan Senja, maka Hil bisa menghabiskan banyak waktu sama Senja di hari kerja. Baru dioper ke Ibu kalo Hil mesti mandi, siapin makanan atau semacamnya. Tapi selebihnya, main dan bergembira, bisa sama Hil.

Tapi sialnya ya gitu, gak pernah ada waktu seharian penuh bertiga gitu. Sejauh ini gw paling memanfaatkan waktu buat pergi bertiga pas Hil masuk jam 5 pagi, misalnya, karena berarti dia kelar kerja jam 14. Nah kalo kelar kerja jam segitu kan masih sempet banget ngapa-ngapain tuh. Kayak gitu-gitu deh yang dimanfaatkan.

Hari ini sebetulnya nyaris sempurna. Kita bertigaan di rumah, dengan cuaca yang luar biasa bersahabat, dan kami betul-betul bertigaan doang. Bokap nyokap lagi ke Jatisari, jadilah rumah serasa milik kami bertiga. Gw dan Hil bikin makanan seminggu buat Senja, sembari tetap mengajak Senja main.

Tapi ya itulah, namanya juga ‘nyaris sempurna’. Jam 14.30an Hil berangkat karena masuk jam 15. Hari jadi makin gak sempurna karena Senja benjol, hiehiehiehie.

No comments: