Saturday, August 16, 2008

Manjat


Setelah Senja membuktikan diri sebagai pembalap kelas merangkak, hari ini Senja membuktikan kemampuan terbarunya: naik undakan.

Wuiiiihh!

Ini adalah kemampuan yang tak diduga-duga. Bermula dari main-main berangkang di lantai, ngejar bola. Bola ketangkep, dilempar lagi, lalu Senja merangkak lagi. Begitu terus deh. Kalo ditarik garis lurus, jangan-jangan Senja udah nyampe ke jalan raya, hihihihi.

Nah, iseng-iseng, itu bola gw lempar ke undakan. Hm, jadi begini. Ruang keluarga di rumah nyokap gw itu ada undakannya, bagian atas itu tempat TV, bagian bawah itu tempat komputer. Kita biasanya main merangkak-merangkak di bagian bawah, tempat komputer, karena di situ lebih lega. Nah tadi bolanya tuh gw lempar ke bagian atas.

Senja mencermati dari jauh, lalu mendekati ke undakan. Lalu dia dorong kakinya, sampai badannya naik ke undakan itu.

Wuah! Ajaib. Gw dan Hil langsung pandang-pandangan. Huebaatttttttt.

Ah gw jadi inget cerita nyokap soal Widi, sepupu gw yang di Bandung. Manjat teralis rumah, ada di teralis paling tinggi dan berkata 'Widi jatoh, Widi nangis.' Hehuehue, untung waktu itu Tante Hani nyadar yak, ekekekeke. Hmmm, tapi ini harus jadi perhatian. Kalo Widi diganti Senja dan dia memutuskan untuk terjun bebas, kan berabe pisan euy.

No comments: