Maklum lah, kami ini tukang plesir amatiran. Gak ngerti jalan, semata-mata menggantungkan diri pada peta yang ada di tangan.
Ceritanya, abis dari All About Strawberry itu kami pingin ke Lembang. Pas liat peta bingung sendiri, lah ini si Cihanjuang sejajar sama Lembang, terus pegimana caranya kita melintas dari kiri ke kanan yak? Bodohnya lagi, ke Lembang ini sebetulnya di luar rencana, jadinya gw belum belajar peta. Apalagi Hil yang kagok ngebedain kiri kanan serta suka tebolak-balik baca peta, kekekeke.
Jadilah kita turun dulu ke jalan besar abis dari AAS. Nany sama pak pulisi,'Pak kalo ke Lembang ke mana ya?' Lalu dia jawab,'Wooo balik lagi aja ke atas.' He? Gitu? Oke deh. Di jalan, mampir Alfa dulu beli batere buat kamera, lalu lanjut jalan. Gw memastikan juga sama Mas penjaga kasir dan dia bilang kita di jalur yang bener.
'Lurus aja, nanti belok kanan.' Gitu kata si Mas. Pertanyaannya, patokan belok ke kanan tuh apaan cing?
Ada deeeeeee... kukukukukukkuk....
Jadilah kita tebak-tebak buah manggis. Beruntung Senja udah asik nganga, tidur sepanjang jalan, jadi kita bisa cari jalan dengan khusus. Sembari liat peta, Hil yang menentukan arah. Oke, di suatu titik kita belok kanan. Jalan kecil. Dumdidamdam... ini jalannya horor banget bo. Nanjak terus, sebelah kiri ada jurang tanpa pagar pembatas. Alaaahhhh ngeri pisaaann... Mana trus mobil belum diservis pula, huhuhu, kalo mogok pegimana pula iki...
Untunglah kami masih dicintai si Doi, jadi kami selamat di jalan. Jalan punya jalan, ketemu plang The Peak, ah bener nih, ini di arah yang tepat. Hurraaayyy... Jalan terus sampai kita harus memilih ke kanan ata ke kiri. Hil pilih ke kanan. Dan wakwaw, ternyata itu udah Jalan Setiabudi, yang artinya segera menuju ke Bandung.
Lah trus Lembangnya pegimana?
Hihihihi, lain kali daaaahhh... Demi menuntaskan rasa ingin ke Lembang, jadinya kita mampir makan siang di sebuah resto yang bertuliskan 'Fresh Home Made Ice Cream.' Lho, hubungannya di mana? Tauk dah. Sebener-benernya sih gw pingin nyari susu murni biar Senja bisa ngicipin. Tapi ah ya sudah lupakan sajaaaa..
Di resto itu, Hil makan fish and chips. 'Biar kayak orang Inggris,' gitu alasan dia. Sementara gw memesan ikan... tilapia? Tipalia? Tialipa? Ah namanya mirip-mirip gitu deh. Kata si penjual, kayak ikan nila tapi bibitnya dari luar negeri. Trus apa rasanya? Auk dah, namanya juga nyobain, hihihi.
Makan siang berlangsung dengan lancar. Senja juga kooperatif banget makannya, lancar tanpa kendala. Satu-satunya kendala adalah Senja liat sapu dan dia maunya deket-deket itu sapu, kikikikik..
Abis makan, kita segera menuju hotel yang terpilih setelah mengalahkan sejumlah kandidat lain. Kami pilih Hotel New Sany Rosa karena beberapa pertimbangan. Pertama, nama hotel ini beberapa kali disebut di blog yang gw baca sebagai hotel yang lumayan, bersih dan ada di tengah kota. Kedua, lokasinya di Jl Hegarmanah, ujungnya Jl Setiabudi dan kami tengah makan siang di Jl Setiabudi; jadi, biar gak ribet. Ketiga, dia punya kamar untuk driver.
Berjodohlah kami dengan Hotel New Sany Rosa di Jl Hegarmanah.
No comments:
Post a Comment