Tepat di ulang bulan Senja yang ke-6, Senja ke Kebun Raya Bogor, hore!
Ini pilihan terakhir sebetulnya, diusulkan oleh kakak gw. Sebelumnya rencananya macem-macem. Mulai dari naik busway dan naik kereta Blue Line yang menyusuri Ciliwung, sampai naik kereta ke Bintaro. Tapi karena ternyata Salsa udah pernah naik busway, ya sudah, sempet kepikiran ke kereta. Karena kayaknya agak ribet karena bawa Senja segala, ya sudah lah, kita ke Kebun Raya Bogor saja.
Kita berangkat dari rumah jam 08.30. Rombongannya lumayan deh, pakai mobil Panther. Gw-Hil-Senja, Ibu-Bapak-Salsa, pas lah, dua keluarga, hihi. Perjalanan sekitar 1 jam, gak ramai di jalanan karena kan ngelawan arah. Senja tidur total sepanjang perjalanan, diawali dengan menyusui. Salsa juga tidur, rebahan kepala di pahanya Hil.
Sampai di Kebun Raya Bogor, ternyata rame ya boooo. Lupita kite, kalo sekarang kan liburan sekolah. Jadilah rame itu tempat, meskipun gak sampe puwenuh. Kalo kita ke Ancol, misalnya, pasti penuhnya ampun-ampunan. Bayar tiket masuk di loket, total Rp 53 ribu. Kalo gak salah inget dari omongan Hil, mobil itu Rp 15 ribu, per orang itu sekitar Rp 10 ribu.
Karena kita agak clueless pengen ke mana, jadi yaaa ngikutin jalan aja. Gak berapa lama, kita memutuskan untuk berhenti. Kayaknya asik juga Senja jalan-jalan pakai stroller di sini, walaupun kita gak tau pasti ini berhenti di mana.
Turun, siap-siap stroller, Senja masuk ke sana, jalan. Lho, Senja kok tidak terlihat terlalu menikmati yah. Mungkin karena jalannya berbatu jadi gerunjelan? Atauu... aahh ya pasti karena lapar! Tengok punya tengok, tadi rupanya sudah jam 10.30. Ya sudah, kita berhenti saja.
Gelar tiker, kasih alas buat Senja, gw membuka perbekalan Senja. Pagi ini Senja jajal makan puree pepaya. Kotak makan isi pepaya dibuka, pepaya langsung dibenyek-benyekin. Abis itu ASI dihangatkan dengan direndam di air hangat, air panasnya bawa di botol minum. Dicampur lah itu pepaya benyek-benyek dengan ASI, lalu hap, langsung berpindah ke mulut Senja. Pas sendokan pertama, muka Senja rada mikir gitu 'Ih ini apaan ya?', tapi trus ya lahap aja masuk ke mulut Senja, gak pakai pikir-pikir.
Setelah sesi makan Senja selesai, baru lah kita semua yang lain pada makan. Kebetulan sebelum nyampe Kebun Raya Bogor, kita mampir rumah makan Padang dan beli makanan. Buka bekal deh, ahoy! Gw juga menyempatkan diri mompa, karena tadi kan gak diminum sama Senja karena dia makan puree pepaya.
Pas di situ, Senja juga sempet main-main gitu sama Hil, sementara Salsa main bola sama si Bapak. Mukanya Senja sempet bingung ketika menatap langit. 'Lho, kok beda ya sama yang biasanya?' Hihihi, gitu kali yah yang ada di pikirannya. Yang seru adalah karena tiap kali ada angin, maka daun-daun pun rontok. Jadilah kita harus mengibas alas mainnya Senja beberapa kali. Kan gak lucu kalo tiba-tiba Senja makan daun kering.
Abis perut kenyang, baru penjelajahan dimulai. Tanpa sengaja kita lewat peta yang ada di dekat pintu gerbang utama. Hil turun dan motret peta sekaligus menentukan ke mana kita hendak berlabuh.
Persinggahan pertama adalah Taman Mexico. Disebut Mexico karena tanaman utamanya adalah kaktus. Biasa deh, Hil yang suka mlesetin kata tanpa arti gitu sibuk ngerjain Salsa. 'Sa, kita mau liat kratus.' Salsa yang dudung malah nyaut,'Mau liat kakus?' Halah. Kejailan Hil berlanjut lagi pas kita turun di Taman Mexico itu buat foto-foto. Ada satu jenis kaktus yang 'daun'-nya itu seperti lidah. Itu lho, kaktus yang gw tunjuk di foto. Kayak lidah yang jadi ikon band Rolling Stones itu lho. Nah trus si Ibu nanya dong,'Itu kaktus jenis apa ya?' Entah dari mana datangnya itu wangsit, Hil nyaut,'Itu namanya kaktus Mickey Mouse, Bu.' Daaannn si Ibu pun menyahut,'Oooo kaktus Mickey Mouse.' Halaaah tobaatttt...
Abis itu tadinya pengen ke Jembatan Gantung, tapi rupanya itu jembatan lagi dicat. Huhuhuhu padahal kan pasti keren ya foto-foto di situ. Karena gagal, jadilah kita melanjutkan perjalanan. Ke mana? Entah lah. Kita memasrahkan diri pada plang penunjuk jalan yang ada di sana. Yang menarik adalah Orchid House alias Rumah Anggrek. Hooo pasti indah jelita, yuk ke sana.
Bener aja, manteeeeeeppp pisan di Rumah Anggrek. Mesti bayar Rp 2000 dulu per orang untuk masuk ke sana. Ah, gak seberapa banget lah duit dua ribu perak itu sama keindahan taman di dalam Rumah Anggrek. Pertama sih kita terkejut-kejut dengan semprotan air halus yang datang dari atas. Tapi jadinya seger banget suasana di sana. Salsa dan Ibu juga kesenengan ada di situ. Wuih asik bangetttt... Ada juga bagian atas yang bisa dilongok, jadi bisa foto-foto dari atas. Keliatan lebih jelas deh ada air terjun buatan, bunga-bunga anggrek yang dipasang di atas, walaupun pada saat yang sama, semburan air terasa lebih kuyup di badan, hihihi.
Persinggahan terakhir, kita mampir di sebuah lapangan besaaaaaarrrrrr sekali, entah namanya apa. Di situ banyak juga yang gelar tikar. Asiknya, di sini tuh tempatnya jauh lebih bersih dibandingkan tempat persinggahan pertama, pas Senja makan. Di sini Salsa langsung main bola, pertama sama Hil, lalu sama si Bapak. Seru banget lah, apalagi pas si Ibu ikutan gabung main bola. Kita mah santai aja bertigaan di atas tikar sembari ngawasin Senja.
Sekitar jam 3 sore, kita pun cabut dari Kebun Raya Bogor. Salsa udah ganti baju, siap tidur di perjalanan pulang. Senja juga udah kriyep-kriyep gitu, siap bobo juga tampaknya. Karena gagal berhenti di pinggir jalan buat beli asinan Bogor, ya sudah, langsung saja masuk tol dan menuju Jakarta.
Sekitar jam 3 sore, kita pun cabut dari Kebun Raya Bogor. Salsa udah ganti baju, siap tidur di perjalanan pulang. Senja juga udah kriyep-kriyep gitu, siap bobo juga tampaknya. Karena gagal berhenti di pinggir jalan buat beli asinan Bogor, ya sudah, langsung saja masuk tol dan menuju Jakarta.
Asiiik.. lain kali kita ke Kebun Raya Bogor lagi yuuuukkk..