Monday, May 25, 2009

Kunjungan Kedua

Senin kemarin menjadi kunjungan kedua ke DSA alergi.

Pas kunjungan pertama, gw dikasih dua macam obat. Katanya siy bukan untuk mengobati alerginya, tapi buat memperkuat daya tahan atau apa gitu. Lupa gw alesan DSA-nya apaan. Obat yang dikasih adalah Hcl epehdrine + CTM dan ranitidine + intifen. Masing-masing sudah dibentuk dalam bentuk puyer. For this, ya sudah lah, gw tutup mulut aja soal keberatan gw akan puyer.

Kita kasih lah itu obat ke Senja, sembari menghentikan pemberian seafood (yang sebener-benernya siy udah gak pernah dikasih sejak awal April, tapi ya sutralah). Aman, Senja melalui hari-harinya dengan ceria tanpa bentol. Tapi ya wajar saja toh, namanya juga pake obat. Kalaupun saat itu dikasih sesuatu-yang-diduga-sebagai-alergen, bukankah mestinya gak akan muncul tuh output alergi karena kan Senja pakai obat?

Obat pertama habis di hari Rabu, sementara obat kedua habis di hari Jumat.

Kebetulan banget, begitu obatnya berhenti, Senja ugal-ugalan gitu makannya. Kamis, nyokap gw ultah, ya makan kue tart dong, lengkap dengan buah ceri, whipped cream dan cokelat serutnya. Abis itu Sabtunya, kakak gw dan Pelangi dateng, dengan makanan berlimpah ruah di meja makan: dari sop kimlo sampai mi goreng, dari ayam panggang sampai kue karamel.

Dan betul aja. senja mulai memperlihatkan bentol-bentol merah di Jumat malem. Pas banget, obat yang kedua kan habis di Jumat sore. Sabtu, juga masih muncul itu bentol-bentol merah. Senja pun sempet sangat cranky pas awal-awal Pelangi dateng: entah karena lagi rada anget, atau karena bentolnya, atau karena lagi cranky aja. Minggu, pas ke Ancol, badan Senja juga dipenuhi bentol-bentol. Untungnya siy Senja gak terlihat terganggu. Gak garuk-garuk lah paling enggak.

Hari Senin, kita ke dokter lagi. Kali ini timnya adalah gw-Hil-Senja, dengan bala bantuan si Ibu dan supir sewaan dari Maulana. Si Ibu diperlukan karena Senja pasti nangis bombay di ruang dokter, sementara gw ingin Hil ada juga di ruang dokter untuk berkonsultasi. Berbagi rasa gituh. Sementara pakai driver dari Maulana karena daerah Kranji sono rada ribet kali ye kalo nyari taksi. Daripada-daripada, ya mendingan mendingan.

Semula gw sempe spaneng pas telfon tempat praktik dokternya jam 4 sore. Soalnya dia bilang nomor urut baru ketauan setelah mendahulukan mereka yang secara langsung mendaftar ke tempat praktik. Sementara gw udah nelfon dari pagi-pagi buta biar dapet nomor urut awal. Trus kan wtf banget gitu lho udah repot-repot nelfon trus gak didahulukan. Tapi ya sutra lah, ternyata pun, gw dapet gilirannya gak lama setelah Maghrib, padahal resminya gw dapet nomor urut 19.

Senja dateng ke dokter dalam kondisi badan lagi rada anget dan bentol-bentol merah masih muncul. Pas lah, biar keliatan sama dokternya. Setelah diperikssa dokter, Senja dibawa keluar ruangan praktik sambil nangis bombay, dioper ke si Ibu. Lalu gw dan Hil berkonsultasi dengan dokternya. Gw ngasih daftar lengkap makanan Senja dari tanggal 13 sampai 25 Mei.

Ini pointers obrolan sama si dokter. Gw serahkan floor kepada si dokter dan Hil, gw cuma nyatet dan satu-dua kali nanya.

- Hindari makanan jadi. Dia ngeliat pemberian makanan perkedel KFC, mi goreng, juga kecap. Dia bilang siy mendingan dihindari karena kan gatau bahan pembuatnya apa. Soal kecap, dia bilangnya siy gapapa, tapi 'manatau ada MSG-nya'
- Keringat juga bisa memicu alergi. Jangan sampai badan lembab, atau keringet di baju kering di badan. Segera ganti baju kalo keringatan.
- Senja yang demam sekarang menunjukkan ada infeksi akibat alergi. Berarti pencetus alerginya ada dalam daftar makanan 13-25 Mei itu. Tapi apa? Itu masih menjadi misteri.
- Diduga alergennya adalah makanan, tapi belum jelas apaan. Yang jelas, tidak boleh langsung mengeliminir berbagai makanan, takut Senja kurang gizi.
- Yang harus distop: seafood, telur (dan segala turunannya), makanan jadi, tomat
- Yang dikhawatirkan itu kalo alergi menyerang saluran pernafasan atas (=asma). Kalopun gak muncul bentol-bentol tetep mesti waspada karena alerginya bisa jalan terus.
- Hindari debu dan asap rokok. Pastikan baju yang dicuci dengan deterjen itu dibilas bersih.

Lalu dikasih obat juga, yaitu:
- Erythromicin + paracetamol + trifed
- Intifen

Once again, gw dokem-dokem jae dah soal no-puyer. Lagi males berdebat sama dokter yang satu ini.

Yang gw lupa informasikan juga adalah bahwa gw masih menyusui Senja. Logikanya, apa yang gw makan bisa nyampe ke Senja lewat ASI. Dengan kata lain, gw juga harus menghindari apa yang dihindari Senja. Huhuhu, padahal telur itu buat gw life-savior banget kalo lagi mentok gak ada makanan apa-apa di rumah. Dan seafood, aaaahhh itu kan enaaaaaaakkk sekali... huhuhuhu...

Oke Senja, kita coba lagi treatment kali ini. Tantangan baru kembali hadir. Hang in there, kita ertiga pasti bisa menghadapi itu semua!

3 comments:

Anonymous said...

Setidaknya, makin jelas harus mengarah kemana: hindari makanan jadi. Apapun itu.
Kayaknya, kalo mau jitu, kamu juga musti puasa juga. Coba, deehhh.. seminggu gitu. Kalo berhasil tanpa obat dan tanpa bentol dengan kamu atur makanan (karena masih menyusui), jangan2 itu lah kuncinya.

Kamu tidak akan menyesal menahan diri, kalau kamu lihat betapa sehatnya Senja di tahun-tahun yang akan datang.
Toh cuma makanan, toh cuma telur, toh cuma menghindari makanan siap saji.
Bisa pasti laahhhh.... Apapun untuk SENJA ! Muah -ta2h

Anonymous said...

Penjelasan lagi soal puyer. Dokter anak menggunakan puyer untuk pasiennya(anak2), karena dosis harus dihitung rinci. Misalnya Erythromycin, dosis 30-50 mg/kg BB, dibagi dalam 3 dosis. Pencampuran obat sudah diperhitungkan. Coba baca lagi tulisan2 tentang puyer. Yang menyalahi aturan adalah pencampuran macam2 jenis obat yang tidak rasional. Misalnya, antibiotik sampai 2 - 3 jenis. Jadi, yang salah adalah penggunaan obat secara tidak rasional, bukan kemasannya yang kebetulan (harus) berupa puyer. Semoga membantu.

Anonymous said...

hai Salam kenal,saya Anita, saya ada rencana ke dr.zakiudin di RSCM, krn sy dah bbrp kali ganti dr, dari dr.widodo, dr.arwin akib, Prof Retno (dr.kulit), dr.sawitri , dan anak saya kulitnya masih eksim gitu, memang kalo abis dikasih obat, kulitnya jd kering.. tp kalo obatnya abis, balik lagi..
Kira2 gimana treatment nya Senja, berhasil ga?

BR,
Anita =08159997030
www.adiseko.multiply.com