Tuesday, May 5, 2009

Anonymous

Gw mulai terganggu sama komen yang diberikan Anonymous di blog ini.

Gw tau, semua orang bebas komentar, seperti gw juga bisa nulis apa yang gw mau di blog ini. Gw sadar atas setiap perkataan dan tulisan yang gw buat di blog ini. Gw bertanggung jawab dan bersedia menanggung resiko dari tulisan yang muncul di sini.

Tapi sungguh, gw terganggu sama komen dari Anonymous. Dia, entah itu laki-laki atau perempuan, menempatkan gw seolah-olah berkonfrontasi dengan orangtua gw. Gw tegaskan ya, gw tidak berkonfrontasi apa pun sama mereka. Kami berselisih paham soal satu dua hal, biasa aja kan? Gak perlu dibesar-besarkan. Alasan perselisihan pun karena gw ingin yang terbaik buat Senja. Pastinya orangtua gw juga ingin yang terbaik buat Senja. Dan kalau untuk mencapai itu kami berselisih paham, ya gapapa. Biasa aja.

Gw tidak sedang berakting seperti Kiki Fatmala yang berseteru dengan ibunya. Betul, gw melek media, tapi gw tidak semena-mena melakukan apa pun yang gw lakukan. Kalau gw terang dan jelas menulis bahwa gw sebel Senja dikasih Farley, ya emang begitu kenyataanya. Siapa pun yang ngasih Senja Farley, maka gw akan sebel. Gw merasa berhak untuk sebel karena, pertama, gw orangtuanya yang ingin menjaga supaya Senja gak makan biskuit instan, dan kedua, gw sudah rela jibaku susah payah bikin kue buat Senja demi dia gak kena Farley.

Tapi above all, gw tidak ingin ada seseorang yang tidak bertanggung jawab, yaitu Anonymous, memancing konfrontasi. Gw merasa dia, siapa pun dia, tidak bertanggung jawab dengan hadir sebagai Anonymous. Betul, bisa aja gw cari IP Address dari si Anonymous itu. Gw bisa mencari tahu. Tapi menurut gw lebih penting lagi si Anonymous bertanggung jawab atas kalimat-kalimat yang dia tulis di blog ini.

Ini ibarat gw punya pagar rumah, lalu dia main datang dan mencoret-coret pagar gw tanpa permisi. Dan gw keberatan.

Jadi, lain kali, Anda si Anonymous, silakan permisi dulu.

1 comment:

Dyah Puspita said...

YES, YES, YEESS...
Two thumbs up untuk Citra! Muah!