Sejauh ini, yang sudah dieliminasi dari menu Senja berdasarkan saran dokter adalah seafood dan telur. Sementara yang gw-Hil eliminasi berdasarkan kewaspadaan dan pengalaman adalah susu dan terigu/gandum. Susu distop karena waktu itu dikasih yoghurt trus bentol-bentol. Lalu terigu/gandum distop lebih karena kewaspadaan, plus eksperimen. Gw pingin tau juga, sebetulnya seberapa tergantung siy kita sama terigu? Apa gak bisa ada substitusinya yang gak kalah cihuy?
Sempet gw mampir ke website puterakembara, websitenya ortu-ortu anak penyandang autis. Ada salah satu perbincangan soal diet anak autis. Enggak, Senja nggak divonis autis, ini sekadar menambah pengetahuan saja. Pingin tau apa siy yang diperbincangkan mereka soal diet anak autis. Karena sedikit banyak kan eliminasi susu-terigu itu adalah diet gluten-free-casein-free (GFCF)-nya sebagian anak autis.
Lalu sempet ada email yang agak menggoda gw. Gw lupa siapa yang nulis (karena semua dipakaikan inisial saja), tapi dia bilang kalo kasian juga anaknya kalo dikit-dikit dieliminasi. Siapa tau sebenernya gak alergi, tapi udah keburu distop. Gara-gara baca itu gw jadi penasaran aja. Jangan-jangan emang sebetulnya Senja gapapa sama terigu dan susu sapi gitu, tapi gw dan Hil keburu parno aja.
Lalu gw berbincang dengan Hil soal kemungkinan memberikan lagi susu dan terigu. Dia malah ngebalikin ke gw,’Menurut kamu gimana?’ Naaah kan gw jadi grogi kalo gitu, kekekeke.
Tapi argumentasi dia sangat bisa diterima. Menurut Hil, pencarian kita untuk menemukan apa sebetulnya penyebab alergi Senja belum ketemu. Ini aja belum ketemu, masa pake ditambahin lagi faktor yang bisa jadi tambah bikin ruwet (yaitu terigu dan susu). Mendingan dipastikan dulu untuk saat ini apa misteri alerginya Senja, nanti kalo udah terungkap, baru deh bisa djajal satu per satu terigu dan susunya.
Karena argumentasi itu bisa diterima, oke, kita jalanin.
Sejauh ini siy emang masih misterius banget. Kali ini adalah treatment obat seri kedua untuk alergi Senja. Di beberapa hari awal pemberian obat, masih nongol itu bentol-bentol. Bentolnya memang beda dibandingkan sebelumnya. Yang sekarang lebih kayak bercak kecil, bukan bentol yang timbul ke permukaan kulit dan menebal gitu. Jumlahnya juga jauh lebih sedikit, paling beberapa aja di kaki dan tangan. Nah kalo yang di muka suka agak tricky tuh karena jadi sulit dibedakan dengan bekas gigitan nyamuk. Asal tau aja, nyamuk merajalela di kamar gw dan suka nemplok sembarangan di Senja, meskipun dia udah pake lotion anti nyamuk.
Makanan dan minuman Senja masih rutin dicatet. Mudah-mudahan gak ada yang luput sehingga misteri alergen Senja bisa segera terungkap.
No comments:
Post a Comment