Friday, October 19, 2007

buat senja

kapan saja kami resah
maka senja berduka
dengan daunnya yang gugur
dan menguning
kering

kapan saja senja datang
kami bahagia
meluap tak terkira
hingga matari menutup perlahan
ini malam
rebah
menyerah

kapan saja kau manusia
laki atau betina
kami sambut gembira

hitunghitungan kita bisa bicara kemudian
di belakang kelak
saat tanganmu kuat mencengkeram
kakimu kuat menapak

tapi ini kehidupan
adalah sampan
tak mau tunduk pada pelabuhan

kau, aku, dan makmu

*dibikin Hilman, barusan saja*

No comments: