Thursday, August 19, 2010

Terancam

Belakangan ini gw jadi berasa terancam sama kehadiran si Ibu dan Bu Nur, pengasuhnya Eyang gw yang sekarang tinggal di Pondok Bambu.

You know, classical thing lah. Anak lebih deket sama pengasuh gitu deehh. Bisa dipahami karena Senja sepanjang hari bareng mereka berdua. Di satu sisi, gw bisa berlega hati karena gw meninggalkan Senja di orang yang bisa dipercaya. Tapi di sisi lain, mereka juga jadi sangat memanjakan Senja.

Sekarang ketara banget kalau Senja cari 'perlindungan' itu ya ke Bu Nur atau si Ibu. Senja akan langsung bilang,'Mau sama Ibu Ana!' kalau gw lagi moda kenceng ke Senja. Rasanya gemeessss banget sama Senja, tapi ya kan gw gak bisa ngapa-ngapain Senja. Gw juga berasa gemes sama si Ibu yang jadinya manjain dia, tapi ya gw bisa ngapain ya? Gw udah berkali-kali bilang sama si Ibu, kalau Senja nakal, ya dihukum. Dia selalu bilang gak tega, ya mau gimana dong? Apalagi gw gak berkuasa atas si Ibu, secara dia itu PRT-nya nyokap. Beda dengan Mbak Ika dulu.

Bokap juga udah bilang, dia ngeliat kalau cara si Ibu menghandle Senja sama kayak dia dulu menghandle Salsa, keponakannya yang dulu diasuh di Pondok Bambu. Manjain. Jadilah si Salsa itu terhitung manja gitu. Mungkin ini juga dampak dari kondisi si Ibu yang gak punya anak itu.

Tapi masalah ini harus diatasi. Gw gak rela kalau Senja lebih deket sama pengasuhnya.

No comments: