Monggo dilongok galerinya Senja di sini yah.
Sunday, April 24, 2011
Tumblr Senja
Semalam gw bikin Tumblr baru buat Senja. Ceritanya itu dikhususkan untuk menampung karya-karya Senja. Ibarat galeri lah, cieee.
Saturday, April 23, 2011
Aman
Kami lagi nonton Big Brother Indonesia. Tapi ini udah jam tidur Senja. Ya udah, gw dan Senja ke kamar Senja. Sambil ngelonin Senja, gw teriak ke Hil,"Dace, kasih tau ya siapa yang dideportasi."
Ini bukan karena gw big fan atau gimana. Ini baru pertama kali aja nonton BB-Indonesia, jadi pengen tau.
Lalu gak lama, Hil lari-lari ke kamar dan bilang,"Bunce, Ibu Ade aman." Oh oke. Lalu, Hil iseng, nyamperin Senja dan bilang,"Kamu juga aman, Senja!"
Senja bengong. Trus dia bilang,"Aman dari apa?"
Hihihihihi.
Ini bukan karena gw big fan atau gimana. Ini baru pertama kali aja nonton BB-Indonesia, jadi pengen tau.
Lalu gak lama, Hil lari-lari ke kamar dan bilang,"Bunce, Ibu Ade aman." Oh oke. Lalu, Hil iseng, nyamperin Senja dan bilang,"Kamu juga aman, Senja!"
Senja bengong. Trus dia bilang,"Aman dari apa?"
Hihihihihi.
Thursday, April 14, 2011
Menengok Kaisha
Akhir pekan lalu kami ke rumah Mirana, nengok Kaisha (adiknya Danisha) yang baru lahir.
Tadinya Senja nggak mau ikut karena ajakannya adalah 'ngeliat bayi'. Gak seru lah ya buat dia haha. Tapi akhirnya mau. Karena kita perginya naik Honka, huh curang.
Kaisha itu anak kedua Mirana. Tepatnya sih ketiga, karena Mirana sempet keguguran tahun lalu. Berat 3.8kg, panjang 50 cm. Gede bow. Gw sempet gendong Kaisha juga. Ngeri, udah lama gak gendong bayi. Hil mah ketawa-ketiwi wae, preettt..
Sayangnya Danisha lagi gak ada, padahal Senja nungguin Danisha. Danisha baru pulang pas kita mau pulang, eh tidur pula. Tapi gak lama bangun, dan Senja sempet main sesaat sama Danisha.
Selamat ya Mirrrr!
Tadinya Senja nggak mau ikut karena ajakannya adalah 'ngeliat bayi'. Gak seru lah ya buat dia haha. Tapi akhirnya mau. Karena kita perginya naik Honka, huh curang.
Kaisha itu anak kedua Mirana. Tepatnya sih ketiga, karena Mirana sempet keguguran tahun lalu. Berat 3.8kg, panjang 50 cm. Gede bow. Gw sempet gendong Kaisha juga. Ngeri, udah lama gak gendong bayi. Hil mah ketawa-ketiwi wae, preettt..
Sayangnya Danisha lagi gak ada, padahal Senja nungguin Danisha. Danisha baru pulang pas kita mau pulang, eh tidur pula. Tapi gak lama bangun, dan Senja sempet main sesaat sama Danisha.
Selamat ya Mirrrr!
Monday, April 4, 2011
Anak Manis
Senja itu anak yang manis dan penyayang.
Suatu siang, dia tiba-tiba memeluk dan mencium si Ibu. Si Ibu bingung dong. Ditanya, kenapa. Senja bilang,"Kan Ibu ngasih makan aku." Aahhh manisnyaaa...
Kalau enggak, dia suka tiba-tiba meluk gw sambil berkata,"Aku sayaaaang sama Ibun." Aaaahh sayangkuuuhhh!
Suatu siang, dia tiba-tiba memeluk dan mencium si Ibu. Si Ibu bingung dong. Ditanya, kenapa. Senja bilang,"Kan Ibu ngasih makan aku." Aahhh manisnyaaa...
Kalau enggak, dia suka tiba-tiba meluk gw sambil berkata,"Aku sayaaaang sama Ibun." Aaaahh sayangkuuuhhh!
Tidur Sendiri Lagi
Sejak Sabtu malam lalu, Senja tidur sendiri lagi lho. Aih hebatnya.
Dan mulainya pun gak diniatin banget-banget. Awalnya, Sabtu itu Senja mau aja diminta tidur siang di kamarnya sendiri. Gw cuma nemenin. Malah Senja melarang gw tiduran, gw disuruh berdiri. Gw juga gak boleh ngedeprok di lantai karena,"Kan di lantai dingin, Bun." Duh manisnyaaahh..
Trus malamnya, iseng aja gw minta Senja tidur di kamar sendiri. Eh ternyata dia mau. No hassle banget. Dibacain cerita dulu sama Hil, abis itu giliran gw yang nemenin tidur. Biasanya dia nyuruh gw berdiri dulu, tapi trus minta dikelonin. Abis lelap, gw tinggal deh ke kamar gw. Sesekali Senja ngelilir, tapi gak sampai bangun. Biasanya karena punggung dingin (tinggal dikasih minyak telon) atau diserbu nyamuk (tinggal dikasih minyak sereh).
Hebatnyaaaahhh! *tepuk tangan*
Dan mulainya pun gak diniatin banget-banget. Awalnya, Sabtu itu Senja mau aja diminta tidur siang di kamarnya sendiri. Gw cuma nemenin. Malah Senja melarang gw tiduran, gw disuruh berdiri. Gw juga gak boleh ngedeprok di lantai karena,"Kan di lantai dingin, Bun." Duh manisnyaaahh..
Trus malamnya, iseng aja gw minta Senja tidur di kamar sendiri. Eh ternyata dia mau. No hassle banget. Dibacain cerita dulu sama Hil, abis itu giliran gw yang nemenin tidur. Biasanya dia nyuruh gw berdiri dulu, tapi trus minta dikelonin. Abis lelap, gw tinggal deh ke kamar gw. Sesekali Senja ngelilir, tapi gak sampai bangun. Biasanya karena punggung dingin (tinggal dikasih minyak telon) atau diserbu nyamuk (tinggal dikasih minyak sereh).
Hebatnyaaaahhh! *tepuk tangan*
Mencurigakan
Sejak baca buku cerita yang baru, lupa judulnya apa, Senja dan Hil punya permainan baru. Misalnya mau ngasih liat sesuatu benda, maka Senja/Hil akan merahasiakannya, mata melirik ke benda tersebut, sambil bilang,"Kayaknya, aku melihat sesuatu yang mencurigakan..."
Kekekek. Kalau udah gitu mukanya Senja pwoool lucunya, hihihi.
Kekekek. Kalau udah gitu mukanya Senja pwoool lucunya, hihihi.
Welcome, Honka!
Hari ini kami menyambut kehadiran Honka, si Suzuki Karimun Estillo hitam :)
Wiihiiyy, degdegan tadi pas ngambil dari tempat belinya, ke rumah. Padahal jaraknya deket. Dari semalam sebelumnya Hil juga udah degdegan secara dia udah lama banget gak nyetir mobil. Setelah ngedet-ngedet di jalan, mati beberapa kali, salah ngantri di pom bensin, sampai tertatih-tatih parkir di garasi Pondok Bambu, akhirnya Honka sampai dengan selamat.
Kenapa namanya Honka? Karena di kelas musik Senja ada karakter mobil namanya Honky. Tadinya mau kita kasih nama Honky, tapi Senja nggak setuju karena Honky itu gak ada atapnya. Maka jadilah dia Honka deh :)
Semoga Honka membawa berkah, seperti kata mbak penjualnya. Karena kami membeli Honka untuk menyambut kehadiran ahem-ahem baru dua pekan lagi, ahuuyy..
Wiihiiyy, degdegan tadi pas ngambil dari tempat belinya, ke rumah. Padahal jaraknya deket. Dari semalam sebelumnya Hil juga udah degdegan secara dia udah lama banget gak nyetir mobil. Setelah ngedet-ngedet di jalan, mati beberapa kali, salah ngantri di pom bensin, sampai tertatih-tatih parkir di garasi Pondok Bambu, akhirnya Honka sampai dengan selamat.
Kenapa namanya Honka? Karena di kelas musik Senja ada karakter mobil namanya Honky. Tadinya mau kita kasih nama Honky, tapi Senja nggak setuju karena Honky itu gak ada atapnya. Maka jadilah dia Honka deh :)
Semoga Honka membawa berkah, seperti kata mbak penjualnya. Karena kami membeli Honka untuk menyambut kehadiran ahem-ahem baru dua pekan lagi, ahuuyy..
Mengarungi Tiga Sekolah
Hari ini gw ngambil libur pengganti. Karena hari kerja, bisa lah gw pakai untuk urusan lain-lain. Maunya sih ya di rumah aja sama Senja, tapi mumpung bisa ngerjain yang lain, sikat aja. Agenda hari ini gw menjelajahi sekolah-sekolah yang bisa jadi kandidat buat sekolahnya Senja.
Sanggar Kreativitas Bona. Tadinya gw nyaris gak kepikiran soal SKB ini, karena kadung jatuh cinta sama TK Mini Pak Kasur. Tapi boleh lah dijajal aja, liat toh gratis, hehe. Gw ke sana sendiri, karena Hil ada rapat pagi. SKB yang di Rawamangun ini menggunakan rumah yang dimodif jadi sekolah. Di halaman depan, ada papan pengumuman. Di salah satu pengumuman tercantum 10 poin pengajaran di SKB, salah satu poinnya adalah 'tidak menghukum anak'. Interesting. Eh tapi emang sekolah lain ada yang menghukum anak ya?
Di dalam gw ngobrol sama si mbaknya. Ternyata SKB ini gak punya TK, tapi hanya kelompok bermain. Ada yang untuk anak usia 2-3 tahun, 3-4 tahun dan 4-5 tahun. So far sih gw masih pingin Senja sekolah mulai usia 4 tahun, biar gak bosen sekolah aja hehe.
Di SKB ini bisa masuk kapan aja. Sekolahnya pun 3x sekali, jam 8-10 pagi. Oke lah dari sisi itu. juga kecil, pasti ada satu sisi dinding yang pakai
Selebihnya sih oke. Harganya juga haha. Untuk kelas KB Upik (4th), uang pendaftaran 2,2 juta, uang bulanan 280 ribu, plus seragam 85 ribu dan uang kegiatan/alat 750 ribu per tahun.
Asiknya lagi di SKB ini juga ada kelas melukis/mewarnai saja. Bisa diikuti secara lepasan gitu. Uang pendaftaran 150 ribu, uang bulanan 150 ribu, alat gambar bawa sendiri. Untuk usia 3-4 tahun, yang ditekankan adalah pewarnaan, bukan teknik menggambarnya. Hmm tampaknya ini bisa jadi opsi yang menarik buat ditawarkan ke Senja setelah Yamaha Music Wonderland-nya habis kelak.
TK Si Mungil. Ini jaraknya deket aja dari SKB, jadi gw tinggal jalan kaki. Kalau melihat dari penampilan bangunannya sih sama-sama dari rumah yang dimodif gitu. Tapi halaman depan tampaknya lebih luas, sehingga tampak lebih terang gitu. Yang agak berbeda adalah sambutan guru-guru terhadap gw sebagai 'orang asing'. Biasanya kan langsung ramah menyambut gembira gitu, kalau ini gw berasa kayak diselidik dari ujung kaki sampai ujung pala, hihihi.
Pas akhirnya ketemu sama petugas adminnya, hal pertama yang ditanya si ibu adalah 'Maaf, ibu agamanya apa?' Wah baru nih ditanyain kayak gini. Ternyata Si Mungil ini sekolah Kristen. Emangnya seberapa kental sih nuansa pengajaran Kristennya? Kata si ibu, setiap doa ya pakai doa Kristen,'Bukan doa yang umum gitu,' kata dia. Lalu juga ada kebaktian.
Hmmm karena udah kadung di sini, ya udah sekalian tanya-tanya aja. Pelajarannya sih sama-sama aja, cuma ya nuansanya Kristen. Anak yang agamanya non-Kristen juga ada. Pas gw liat ke dalam kelas, ya bener aja, emang Kristen banget jadinya. Karena prakarya anak-anaknya pun membuat bentuk gereja, hehe.
Berhubung gw gak nyari sekolah yang berafiliasi ke agama mana pun, jadinya Si Mungil ini pada akhirnya gak bakalan jadi kandidat. Sekadar informasi aja, uang pangkal untuk TK A itu 4,5 juta, uang formulir 50 ribu dan uang sekolahnya Rp 300 ribu buat semua tingkatan. Hehe, baru sekali ini nih gw nemu TK yang pakai uang formulir.
TK Indonesia Montessori. Lokasinya di Utan Kayu, makanya gw rela-rela aja nyamperin. Ini baru sekali juga nih gw mendatangi sekolah Montessori. Imaji gw akan sekolah kayak beginian sebenernya cuma satu: mahal. Gw belum pernah betul-betul mencari tahu sebetulnya metode Montessori ini kayak apa. Nah mumpung gw ke sekolah yang menerapkan metode ini, ya sekalian dong.
Jadi kata si Mbak yang gw temui, metode Montessori itu menekankan pada penggunaan alat peraga, yang menstimuli lima sensor manusia. Misalnya belajar matematika, dikasih tau juga konkritnya 1 itu berapa, baru belajar konsep abstraknya. Hihihi sebenernya gw gak mudeng itu maksudnya gimana pas si mbak nerangin. Gw ho-oh aja, kekekek.
Yang membuat gw gak cocok sama sekolah ini adalah karena bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris. Itu gak sesuai dengan cita-cita gw, mencari sekolah yang total berbahasa Indonesia. Di sekolah ini, sejak masuk level awal sekali pun ya diajarin bahasa Inggris. Guru akan selalu berbicara pakai bahasa Inggris, tapi pas level awal bilingual gitu katanya.
Lalu jalan-jalan ke kelasnya dong. Kelasnya sih ya bagus-bagus aja. Sekelas Putik lah: baru dan kinclong. Gedungnya dua lantai, di lantai 2-nya itu ada TK dan SD. SD-nya juga sejenis Montessori gitu, murid hanya 20 dengan 2 guru, pengantar bahasa Inggris. 'Di sini pakai kurikulum Cambridge, jadi kalau mau lanjut sekolah ke luar negeri, bisa Bu.' Oke deh. Ntar Senja cari beasiswa aja deh, hihihi.
Setelah mengarungi 3 sekolah ini, kandidat mengerucut pada TK Mini Pak Kasur dan Sanggar Kreativitas Bona. Sejauh ini sih skema awalnya gini: Januari 2012 Senja masuk KB Upik di Sanggar Bona, lalu di bulan Juni/Juli lanjut ke TK Mini Pak Kasur. KB Upik ini tampaknya diperlukan Senja mengingat sampai sekarang Senja masih ogah sekolah 'karena banyak anak-anak lain.' Kayak di kelas musik, sama musiknya sendiri sih dia oke aja, tapi ya karena banyak anak lain di kelas, Senja jadi ogah-ogahan berpartisipasi. Yang ada malah dia pasang muka macan sambil mengaum-aum, hihihi.
Ntar deh dipikirkan lagi masak-masak. Abis kok kayaknya sayang kalau bayar uang pangkal 2 juta untuk 1 semester doang di Sanggar Bona, hihihi.
Sanggar Kreativitas Bona. Tadinya gw nyaris gak kepikiran soal SKB ini, karena kadung jatuh cinta sama TK Mini Pak Kasur. Tapi boleh lah dijajal aja, liat toh gratis, hehe. Gw ke sana sendiri, karena Hil ada rapat pagi. SKB yang di Rawamangun ini menggunakan rumah yang dimodif jadi sekolah. Di halaman depan, ada papan pengumuman. Di salah satu pengumuman tercantum 10 poin pengajaran di SKB, salah satu poinnya adalah 'tidak menghukum anak'. Interesting. Eh tapi emang sekolah lain ada yang menghukum anak ya?
Di dalam gw ngobrol sama si mbaknya. Ternyata SKB ini gak punya TK, tapi hanya kelompok bermain. Ada yang untuk anak usia 2-3 tahun, 3-4 tahun dan 4-5 tahun. So far sih gw masih pingin Senja sekolah mulai usia 4 tahun, biar gak bosen sekolah aja hehe.
Di SKB ini bisa masuk kapan aja. Sekolahnya pun 3x sekali, jam 8-10 pagi. Oke lah dari sisi itu. juga kecil, pasti ada satu sisi dinding yang pakai
Selebihnya sih oke. Harganya juga haha. Untuk kelas KB Upik (4th), uang pendaftaran 2,2 juta, uang bulanan 280 ribu, plus seragam 85 ribu dan uang kegiatan/alat 750 ribu per tahun.
Asiknya lagi di SKB ini juga ada kelas melukis/mewarnai saja. Bisa diikuti secara lepasan gitu. Uang pendaftaran 150 ribu, uang bulanan 150 ribu, alat gambar bawa sendiri. Untuk usia 3-4 tahun, yang ditekankan adalah pewarnaan, bukan teknik menggambarnya. Hmm tampaknya ini bisa jadi opsi yang menarik buat ditawarkan ke Senja setelah Yamaha Music Wonderland-nya habis kelak.
TK Si Mungil. Ini jaraknya deket aja dari SKB, jadi gw tinggal jalan kaki. Kalau melihat dari penampilan bangunannya sih sama-sama dari rumah yang dimodif gitu. Tapi halaman depan tampaknya lebih luas, sehingga tampak lebih terang gitu. Yang agak berbeda adalah sambutan guru-guru terhadap gw sebagai 'orang asing'. Biasanya kan langsung ramah menyambut gembira gitu, kalau ini gw berasa kayak diselidik dari ujung kaki sampai ujung pala, hihihi.
Pas akhirnya ketemu sama petugas adminnya, hal pertama yang ditanya si ibu adalah 'Maaf, ibu agamanya apa?' Wah baru nih ditanyain kayak gini. Ternyata Si Mungil ini sekolah Kristen. Emangnya seberapa kental sih nuansa pengajaran Kristennya? Kata si ibu, setiap doa ya pakai doa Kristen,'Bukan doa yang umum gitu,' kata dia. Lalu juga ada kebaktian.
Hmmm karena udah kadung di sini, ya udah sekalian tanya-tanya aja. Pelajarannya sih sama-sama aja, cuma ya nuansanya Kristen. Anak yang agamanya non-Kristen juga ada. Pas gw liat ke dalam kelas, ya bener aja, emang Kristen banget jadinya. Karena prakarya anak-anaknya pun membuat bentuk gereja, hehe.
Berhubung gw gak nyari sekolah yang berafiliasi ke agama mana pun, jadinya Si Mungil ini pada akhirnya gak bakalan jadi kandidat. Sekadar informasi aja, uang pangkal untuk TK A itu 4,5 juta, uang formulir 50 ribu dan uang sekolahnya Rp 300 ribu buat semua tingkatan. Hehe, baru sekali ini nih gw nemu TK yang pakai uang formulir.
TK Indonesia Montessori. Lokasinya di Utan Kayu, makanya gw rela-rela aja nyamperin. Ini baru sekali juga nih gw mendatangi sekolah Montessori. Imaji gw akan sekolah kayak beginian sebenernya cuma satu: mahal. Gw belum pernah betul-betul mencari tahu sebetulnya metode Montessori ini kayak apa. Nah mumpung gw ke sekolah yang menerapkan metode ini, ya sekalian dong.
Jadi kata si Mbak yang gw temui, metode Montessori itu menekankan pada penggunaan alat peraga, yang menstimuli lima sensor manusia. Misalnya belajar matematika, dikasih tau juga konkritnya 1 itu berapa, baru belajar konsep abstraknya. Hihihi sebenernya gw gak mudeng itu maksudnya gimana pas si mbak nerangin. Gw ho-oh aja, kekekek.
Yang membuat gw gak cocok sama sekolah ini adalah karena bahasa pengantarnya adalah bahasa Inggris. Itu gak sesuai dengan cita-cita gw, mencari sekolah yang total berbahasa Indonesia. Di sekolah ini, sejak masuk level awal sekali pun ya diajarin bahasa Inggris. Guru akan selalu berbicara pakai bahasa Inggris, tapi pas level awal bilingual gitu katanya.
Lalu jalan-jalan ke kelasnya dong. Kelasnya sih ya bagus-bagus aja. Sekelas Putik lah: baru dan kinclong. Gedungnya dua lantai, di lantai 2-nya itu ada TK dan SD. SD-nya juga sejenis Montessori gitu, murid hanya 20 dengan 2 guru, pengantar bahasa Inggris. 'Di sini pakai kurikulum Cambridge, jadi kalau mau lanjut sekolah ke luar negeri, bisa Bu.' Oke deh. Ntar Senja cari beasiswa aja deh, hihihi.
Setelah mengarungi 3 sekolah ini, kandidat mengerucut pada TK Mini Pak Kasur dan Sanggar Kreativitas Bona. Sejauh ini sih skema awalnya gini: Januari 2012 Senja masuk KB Upik di Sanggar Bona, lalu di bulan Juni/Juli lanjut ke TK Mini Pak Kasur. KB Upik ini tampaknya diperlukan Senja mengingat sampai sekarang Senja masih ogah sekolah 'karena banyak anak-anak lain.' Kayak di kelas musik, sama musiknya sendiri sih dia oke aja, tapi ya karena banyak anak lain di kelas, Senja jadi ogah-ogahan berpartisipasi. Yang ada malah dia pasang muka macan sambil mengaum-aum, hihihi.
Ntar deh dipikirkan lagi masak-masak. Abis kok kayaknya sayang kalau bayar uang pangkal 2 juta untuk 1 semester doang di Sanggar Bona, hihihi.
Saturday, April 2, 2011
The Holiday
Liburan kali ini sangat menyenangkan. Jogja terhitung kota yang asik buat jalan-jalan. Gw lagi agak males nulis, jadi gw ringkas-ringkas aja yak.
Di hari pertama, begitu mendarat, kita langsung dijemput mobil sewaan yang membawa kita ke Ambarawa. Di Museum Kereta Api Ambarawa sayangnya kita gak bisa naik lori wisata karena minimal 10 orang. Dem, info itu gak gw temukan dalam riset. Abis dari Ambarawa, kita ke Borobudur. Di sini, Hil kesian, karena dia harus menggendong Senja sembari naik undakan Borobudur yang tinggi-tinggi itu. Salah jam juga sih kita ke sini, jam 2 siang bow, haha.
Di hari kedua, kita putar-putar kota saja. Ke Museum Kereta, lalu ke Taman Sari baru ke Keraton. Hil sih seneng banget, Senja so-so aja. Benda-benda kuno itu ya meaningless lah buat anak sekecil dia, hihihi. Siangnya, gw ada acara Travel Writing Forum sama Mbak Tita. Senja aman bareng Hil berduaan main di I-Cafe.
Di hari ketiga, kita ke Taman Pintar. Senja sempet takut karena begitu masuk ketemu dinosaurus gede banget. Di ruang PAUD, Senja mengagumkan karena akhirnya mau main sama kakak-kakak di sana, tanpa gw temenin. Lalu dia sibuk main air deh. Praktis seharian hanya di Taman Pintar saja. Gapapa deh.
Di hari keempat, kita nyasar-nyasar dulu nyari Tiki, sampai akhirnya end up di kantor pos, nganterin buku 'Cheers, UK!' ke Jakarta. Lalu sempet mampir Taman Budaya, sayangnya Museum Kolong Tangga-nya masih tutup. Ya udah, jalan balik deh ke hotel.
Hotelnya Jentra Dagen not bad, walaupun gw gak suka sarapannya. Di kamar yang gw pilih lewat booking.com, rupanya gak ada mini bar, jadi gak bisa nyimpen apa-apa di lemari es. Senja seperti biasa doyan banget sama kamar hotel, jadi diajak pergi-pergi kayaknya beraattt banget, hahaha.
The holiday was great. Tahun depan ke mana ya.. hmm..
Subscribe to:
Posts (Atom)