Sepulang dari Malang, Hil tiba-tiba dapat wangsit untuk berkebun. Bukan berkebun bunga atau tanaman hias, tapi sayur-sayuran. Kebetulan kan ada slot kebun samping yang terbengkalai, jadi bisa tuh dipakai. Nanamnya pakai pot tentunya.
Salah satu oleh-oleh dari Malang yang Hil bawa adalah bibit. Ada serenceng bibit sayur yang dia bawa. Lalu mampir juga ke Toko Trubus di Giant Pondok Bambu untuk beli pot, lalu pupuk dan bibit lain yang mau ditanam. Tak lupa, buku ringkas tentang cara bertanam sayuran.
Pilihan jatuh kepada: bayam, seledri dan kemangi.
Jadilah Hil dan Senja sibuk berdua-duaan di kebon. Ngaduk tanah, masukin ke pot, campur sama pasir, lalu disebar bibitnya. Duh mesra sekali lah dua sejoli itu. Senja juga sangat ingin terlibat. Maunya dia duluan yang ngaduk tanah, dia duluan yang nyiram, dia duluan yang semuanya deh.
Bayam akhirnya ditanam di areal kecil di bawah pohon mangga. Lalu ditaro juga di pot-pot kecil, bersebelahan dengan potnya seledri dan kemangi, ditaro di bawah jendela kamar gw. Katanya emang gak butuh sinar matahari langsung, jadi kayaknya pas di situ.
Oke, tinggal tunggu, apakah bayam itu akan tumbuh atau enggak. Tapi dengan cinta kasih Hil dan semangatnya Senja berkebun, mudah-mudahan sukses tumbuh semua tanamannya... horeee..
No comments:
Post a Comment