Percakapan Fiktif

Tadi kami ke Lotus. Hil cari kemeja, sementara gw nemenin Senja berkelana ke rak-rak mainan. Dari kejadian sebelumnya sih, Senja gak maksa kalau beli mainan. Bahkan dia bisa aja ke rak mainan itu dan gak minta apa-apa. Sebatas mainin barang-barang yang gak dibungkus.

Nah tadi, dia tertarik dengan mobil-mobilan ukuran gede, bentuknya mobil giling. Dia langsung bilang gini,"Aku beli yang ini aja deh!" Haiyah mantap kali. Gw cek harganya. 300 ribu. Iihh males dong langsung gw ngebelinya. Apalagi ada tulisan ini sebetulnya mainan buat anak usia 18 bulan.

Koncian gw buat ngeles adalah "Aku nggak punya uang," atau "Kita tanya Dace dulu ya." Hehe.

Sebelum Hil-nya dateng, Senja udah sibuk mengarang percakapan fiktif. "Jadi ntar kalau Dace dateng, aku tanya,"Dace punya uang nggak?" Trus Dace bilang,"Ooo punya." Jadi aku beli deh." Lhaaaa..

Jadilah Senja sibuk banget menyambut Hil yang udah kelar keliling cari kemeja. Pertanyaan pertama langsung jitu dan menohok karena ditanyakan dengan volume kenceng,"Dace punya uang nggak?" atau "Dace, ini mahal atau murah?" Keekekeke. Gw mah kabur aja deh pura-pura gatau hihihi.

Trus Hil juga mau ngeles dong dari permintaan Senja. Jadilah dia ngajak Senja muter-muter dari rak ke rak, sampai Senja lupa sendiri di mana letak mesin giling yang dia inginkan, hahaha. Akhirnya kita beliin aja mobil-mobilan yang kecil, sejenis mobil-mobil proyek gitu laaah. Yang penting gak 300 ribu hihihi.