Review TK Putik Duren Sawit

Target selanjutnya dalam survei sekolah buat Senja adalah TK Putik. Ini TK udah gw incer sejak lamaaaaaa banget. Gw lupa gw lagi nge-google apa, sehingga akhirnya gw sampai di website sekolah ini. Websitenya oke juga, banyak narasi seputar apa kegiatan di sana, meski gak dilengkapi dengan biaya, hihihi.

Kesan yang didapat begitu masuk ke TK Putik ini lebih modern. Warnanya nuansa kuning dan ungu. Di depan pun ada satpam. Gw masuk harus ngisi buku tamu. Serius lah. Abis itu gw diterima di ruang adminnya. Ruangan bernuansa oranye yang adem pakai AC, bersih, ya layaknya kantor gitu lah, tapi pakai hiasan ala anak-anak.

Konsep yang ditawarkan di Putik ini ada dua hal yang menurut gw istimewa. Pertama, karena materinya. Putik tuh bikin tema per bulan. Jadi misalnya lagi tema profesi, ya sebulan itu nguprek-nguprek soal profesi itu. Akan ada outing per bulan, sesuai tema bulanan. Misalnya ke kantor pemadam kebakaran, atau ke tempat dokter gigi.

Selain itu, di Putik diajarkan budi pekerti. Misalnya, gimana cara nolak temen yang mau pinjem mainan kita. Atau gimana cara rikues ke temen kalo kita pingin pinjem mainan temen. Aplikasinya, Putik bikin juga outing berkunjung ke rumah temen. Dengan begitu anak bisa belajar, gimana cara jadi host yang baik serta gimana cara jadi tamu yang baik.

Konsep kedua, anak ditangani secara individual di sana. Karena itulah, anak bisa masuk kapan saja ke TK Putik. “Nggak harus nurutin tahun ajaran baru, terima bulan Juli gitu,” kata si mbaknya, lupa namanya euy.

Kalo ngeliat lembar informasi umum dari TK Putik, ya keliatan lah kelasnya sekolah ini. Dia menghighlight kelas yang lengkap dengan sarana audio-visual, pakai lantai parket, full AC, terus dia punya playground yang peralatannya impor, dia bikin furniture sendiri dll. Niat banget lah gitu. Putik juga menyediakan antar jemput, ntar rumah si anak disurvei dulu untuk menentukan biaya antar jemputnya berapa.

Abis itu gw minta untuk bisa liat kelasnya. Karena ini tuh aslinya adalah rumah yang dimodif jadi TK, jadi kelas-kelasnya tuh ada di bagian dalam. Ada kelas Dede, kelas Adik dan lainnya. Kelasnya juga gak terlalu besar. Kata si Mbak, maksimal satu kelas itu 15-20 orang, dengan 2 guru dan 1 pendamping. Pendamping ini tugasnya nemenin si anak kalo mau pipis misalnya, sehingga guru tetap ada di depan kelas.

Pas masuk ke dalam, Hil mau motret. Eh gak boleh ternyata sama si Mbak. Huhuhu.

Pas kita ke selasar ruang-ruang kelas, lagi-lagi kerasa lah ya bedanya sama TK Mini. TK Mini ini sangat sederhana, secara itu memanfaatkan bangunan tua. Sementara TK Putik ini lebih modern lah. Lalu gw ngintip kelas Adik (usia 3-4 tahun, 3x seminggu @2,5 jam). Rupanya mereka lagi tema bangunan untuk bulan ini. Jadilah anak-anak ini bawa kayak replika bangunan gitu, dibikin dari untel-untelan kertas koran. Wah Senja pasti demen nih kayak beginian. Lalu di halaman belakang itu ada playground. Gak terlalu luas, tapi sedeng laahh.

Abis itu baru deh tanya soal biaya. Di lembar informasi umum soal TK Putik, di salah satu poin disebutkan kalau menyekolahkan anak di Putik adalah “great value of money”. Oke, pertanda mahal makin jelas. Sebelumnya pun kalau menjelajah emak-emak yang lagi nyari sekolah buat anaknya dan menjajaki Putik, maka salah satu komentar paling umum adalah: Putik itu mahal.

Oke, mari kita buktikan. Untuk tahun ajaran 2011/2012, uang masuk 8 juta, lalu uang sekolah 700 ribu per bulan. Sementara untuk TK, uang tahunan yang berlaku selama 2 tahun adalah, jreng jreng... 17 juta! Glek. Yak betulan mahal, hihihi.

Berbeda dengan kunjungan sebelumnya ke TK Mini Pak Kasur, kali ini Hil gak nanya apa pun di TK Putik. Dia membiarkan gw aja yang nanya. Tugas dia memang foto siy, eh ternyata di Putik gak boleh foto-foto di dalam. Ya sudah. Tadinya gw duga Hil gak banyak komentar karena jiper duluan sama harga, sehingga jadi gak tertarik di Putik. Ternyata dia suka Putik, karena bisa nerima anak kapan aja. Anak pun gak mesti naik kelas setelah 1 tahun, bisa aja delay atau justru lebih cepat. Itu memang menarik.

Tapi kok ya mahal yaaakk, huhuhu.