Thursday, July 3, 2008
Meja Oglek
Setelah posisi Cleopatra makin sering dilakukan, posisi lain yang sering dikerjakan Senja adalah posisi 'meja oglek'. Oglek yang gw maksud di sini adalah tidak stabil. Kayak meja kalo pakunya copot atau kakinya rusak satu, trus jadi oglek. Nah gitu deh kira-kira.
Kenapa posisi ini gw sebut 'meja'? Soalnya ya Senja tampak seperti meja, dengan menumpu di tangan dan lututnya. Tapi karena tangan dan lutut belum terlalu kuat, jadilah suka doyong kanan kiri, atau oglek maju ke depan dan ke belakang gitu. Kalo kata nyokap, istilah Jawa buat posisi ini adalah 'onggok-onggok'. Nah, lebih jelas mana coba antara 'oglek' dan 'onggok-onggok'?
Kalo lagi dalam posisi oglek gini, Senja suka ketawa-ketawa. Dia seneng kali ya udah bisa dalam tahap sehebat ini. Bisa melihat dari arah yang berbeda, trus bisa ngeliatin tangannya sendiri jadi penumpu. Saking nikmatnya posisi ini, ya badannya Senja maju ke depan dan ke belakang gitu, oglek oglek oglek, lalu doyong ke kanan atau ke kiri, trus bluk.. jatoh.
Kadang-kadang juga pas lagi di posisi begini, Senja trus diem sembari nunduk dan memandangi tangan yang menumpu ke tempat tidur. Mungkin dia lagi mikir,'Kalo maju, apa dulu yah yang digerakin: tangan atau kaki?' Tapi karena mikirnya kelamaan dan gak ketemu jawabannya, bluuukkkk... jatoh lagi deh, hihihihi.
Lain waktu juga, sambil di posisi ini Senja menggeram-geram. Gw bilangnya sih Senja mengeluarkan suara monster, sementara kalo nyokap suka bilangnya kayak suara macan.
Yang nyebelin adalah tiap kali Senja ada di posisi ini, pasti gw lagi gak bawa kamera, atau bawa kamera tapi sudutnya gak pas; juga gak bawa MP3 player untuk ngerekam suara menggeramnya Senja. Duh padahal kan pasti lucu memperdengarkan suara geraman itu kelak ketika Senja berusia 17 tahun.
Lhoooo kok jauh amat, hihihihi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment