Thursday, September 30, 2010
Membaca Ajdar
Sudah beberapa hari ini Senja minta dibacain buku Ajdar sebelum tidur. Bahkan kalau sudah mati dan kita sudah siap tidur, Senja pasti ngingetin untuk baca buku Ajdar sebelum tidur. Buku Ajdar ini adalah buku cerita karya Marjane Satrapi (yang juga bikin Persepolis).
Ajdar bercerita tentang sebuah negara dengan berbagai penghuninya, dari manusia sampai hewan. Lalu tiba-tiba ada gempa bumi dahsyat, dan bumi terguncang-guncang. Akibatnya, hewan-hewan pada saling bertukar anggota tubuh. Ada kuciting alias kucing campur kepiting, atau dombapu alias domba campur kupu-kupu. Manusianya juga jadi acak-acakan. Ada yang tanpa tangan, ada yang dari kepala langsung ke kaki, atau si Raja yang matanya jadi tiga dan bibirnya ada di rambut. Yang gak berubah hanya seorang anak perempuan bernama Mathilde. Kenapa? Karena dia asik main lompat tali pas gempa bumi, jadi gak ikut terguncang-guncang.
Lalu si Mathilde ini bertanya kepada Raja,"Kok bumi jahat gini sih sama kita sehingga jadi gempa?" Dan gw suka banget jawabannya si Raja,"Bumi nggak jahat. Yang bikin bumi bergetar itu Naga di dalam bumi. Namanya Ajdar." Jadilah si Mathilde ini bertugas untuk mencari Ajdar ke perut bumi. Ternyata Ajdar si naga itu menggeliat (sehingga bumi gempa) karena tubuhnya kena bor yang dipakai manusia untuk membangun. "Punggungku sakit," kata si Ajdar. Maka lukanya pun diikat sama Mathilde, sehingga Ajdar kembali bisa tidur tenang dan bumi tidak bergetar lagi karena Ajdar menggeliat kesakitan.
Bagus kan ceritanya?
Senja selalu ketawa-ketawa ngeliat hewan yang jadi acak-acakan itu. Dia ketawa geli kalau ngeliat ikapah alias ikan+jerapah atau yang lainnya. Juga geli kalau ngeliat si bapak berkacamata yang gak ada tangannya. Lalu dia tanya begini,"Jadi gempa itu karena apa?"
Nah lho. Lalu gw bilang dengan sok bijak,"Kalau di buku, gempa itu karena naga Ajdar yang punggungnya sakit."
Lalu dia memastikan,"Jadi gempa itu karena naga?"
Nah lho, gw pusing dong. Kalo gw mengiyakan kan gw menyesatkan dia dong. Masa iya gempa karena naga. Haiyaaa bilang apa ya. Gw bilang aja gini,"Gempa itu karena bumi bergetar di dalam tanah jauuuuuuhhh sekali. Tanahnya bergeser. Tapi bukan naga yang bikin. Kan ada Tuhan."
Abis itu gw pusing ndiri. Gw kok sok-sokan memperkenalkan konsep Tuhan begini. Sementara ini kayak nyalahin Tuhan bikin gara-gara karena ngasih gempa. Dwooh salah dah neeehh.. dongo dongo dongooo..
Dan Senja pun tanya lagi,"Jadi Tuhan itu Naga?"
Dwer.
Kita tidur aja yok Senja. Mati gaya nih gw huhuhu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment