Fiuh. Beres-beres untuk Bintaro udah kelar.
Deg-degan euy. Sama deg-degannya seperti waktu pertama kali ninggal Senja di Kayumanis.
Eh enggak deng. Ini lebih deg-degan. Karena kalo Senja rewel di Kayumanis, gw bisa naik ojek, pyuung, nyampe deh. Nah kalo ke Bintaro? Pyung berkali-kali juga belum nyampe, huhuhuhu.
Satu travel bag sudah disiapkan untuk Senja. Isinya baju, mainan, susu, cemilan Senja. Plus gw bikin catatan kebiasaan harian Senja buat orang Bintaro. Gile. Duh. Mudah-mudahan Senja gapapa yah.
Gw juga ikut deg-degan, karena bakal nyobain naik kereta dari Bintaro ke Utan Kayu. Gile, gw kayak eksekutif muda seperti di iklan perumahan Bintaro Jaya, hahaha. Ngeri kesiangan, ngeri grogi naik kereta baru, gitu deh.
Jadi rencananya begini. Hil-Senja akan jemput gw di kantor besok petang. Abis itu gw melanjutkan perjalanan sampai ke Bintaro sembari berharap Senja gak rewel berpisah sama Hil. Abis itu sampai Bintaro ya sekitar jam 20 kali ya. Senja tidur. Mestinya.
Besok paginya ini agak tricky. Karena gw harus berangkat pagi, sementara Senja ada di tempat baru, jangan-jangan belum cukup beradaptasi eh gw udah harus pergi. Lalu nangis. Atau gw nelongso. Atau Senja gak mau makan. Atau Senja bentol.
Duh, hayo pergilah pikiran buruk biar gw tenang, huhuhuhu.
Kakak gw sudah meyakinkan 'Pelangi siap menyambut Senja dan Bunce.' Halah. Masa ini Pelangi ikut-ikutan manggil gw Bunce... ckckckckck..
Gw harus segera menyingkirkan pikiran buruk, karena pikiran buruk cuma nambah beban. Mendingan diliat seru-nya aja. Berpetualang bersama Senja, menginap di Bintaro. Bbbbrrrhhh..
No comments:
Post a Comment